Wed Dec 2019 3 years ago

Sandiaga Sebut Biaya Listrik Balai Kota Lebih dari Rp 1 Miliar Sebulan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan, dalam sebulan biaya penggunaan listri di Balai Kota DKI Jakarta cukup mahal.

 

"Saya baru cek ke Biro Umum, kita bayar listrik per bulan di Balai Kota ini Rp 1 miliar lebih," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (13/12/2017).

 

Ia mengatakan, itulah sebabnya ia sempat mengusulkan pemasangan alat penghemat daya di Balai Kota DKI Jakarta. Alat penghemat daya tersebut dapat menghemat 20 hingga 30 persen pengeluaran untuk pembayaran listrik Balai Kota.

 

"Kalau 20 persen sampai 30 persen berarti kita bisa hemat Rp 300 juta perbulan dikali 12 kita akan menghemat Rp 3,6 miliar (per tahun), kan banyak. Jadi lebih hemat," katanya.

 

Sandi kerap mengeluhkan pendingin ruangan atau AC (air conditioner) gedung Balai Kota DKI Jakarta yang terlalu dingin. Mengalami hal tersebut, Sandi merasa ada pemborosan energi di gedung Balai Kota.

 

 

Pemborosan energi ini juga diduga dapat menjadi celah pemborosan anggaran APBD untuk pembayaran listrik di Balai Kota.

 

Saat itu bahkan Sandi telah melakukan pertemuan dengan perusahaan penyedia alat penghemat energi, PT Asbil Berca Indonesia.

 

Berdasarkan pengalaman PT Azbil Berca Indonesia, dengan alat penghematan energi dari perusahaan tersebut, penggunaan biaya energi sebuah gedung dapat dihemat sekitar 20 hingga 30 persen.

 

Sandi pun telah membicarakan mengenai metode pembayaran alat yang disebutnya tak membutuhkan anggaran APBD. Namun, kini Sandi mengatakan rencana tersebut masih dalam kajian.

 

"Pengen diaudit dulu (soal rencana pemasangan alat penghemat energi), saya lagi cek sama Biro Umum kapan audit itu bisa dimulai. Katanya sih bisa turun 20 persen (pengeluaran untuk listrik)," ujar Sandi.

 

 

Di lansir dari kompas.com