Wed Dec 2019 1 year ago

Cara Membedong Bayi yang baik dan Benar

Cara Membedong Bayi yang baik dan Benar - Kain atau selimut guna membedong bayi lazimnya masih dipakai oleh semua ibu sampai kini ini. Akan tetapi, Anda pun harus tahu teknik bedong bayi yang tepat dan dilaksanakan secara hati-hati supaya terhindar dari risiko negatif pada bayi.

Bedong bayi umum digunakan sejak bayi lahir di lokasi tinggal bersalin. Balutan kain di sekeliling tubuh bayi, seakan-akan serupa rahim ibu yang dapat mendinginkan dan membuat  bayi istirahat lebih nyaman. Di samping itu, bedong bayi yang dibuat dengan benar dapat menolong menenangkan bayi rewel.

Panduan Membedong Bayi

Cara Membedong Bayi yang baik dan Benar

Hal kesatu yang mesti diacuhkan untuk menangkal bahaya bedong bayi ialah menghindari bedong terlampau kencang. Berikan ruang yang memungkinkan bayi menggerakkan kakinya. Hal ini diperlukan supaya perkembangan bayi tidak terhambat.

Penting untuk orang tua mengetahui teknik bedong bayi yang benar dan aman. Berikut panduannya:

Tempatkan kain atau selimut guna bedong bayi di permukaan yang rata dengan sudut kain sedang di Kemudian, lipat ujung unsur atasnya sedikit sampai kain nyaris menyerupai format segitiga. Gendong bayi, dan perlahan tempatkan di atas kain bedong, tepat di unsur tengah. Pastikan batas lipatan atas kain bedong bayi di dekat bahu.

Luruskan tangan kiri bawah bayi lantas rapatkan dengan tubuh. Tarik ujung kain di sisi kiri bayi sampai menutupi lengan kiri sampai dadanya. Selipkan ujung kain itu di unsur bawah ketiak kiri kemudian ke punggung.

Lipat kain bedong bayi unsur bawah ke arah pundak bayi. Jangan melipat terlampau ketat, biarkan terdapat ruang di dekat kaki bayi.

Sambil memegang lembut bayi supaya tidak beralih posisi, ambil ujung kain bedong sebelah kanan bayi sampai menutupi tubuhnya. Kemudian lipat saldo kain bedong bayi ke unsur punggung bayi.

 

Hal-hal yang Harus Diperhatikan

Bedong bayi memungkinkan bayi istirahat lebih lama dan tidak gampang terbangun. Namun di sisi lain, bedong bayi dapat menimbulkan risiko negatif. Seorang berpengalaman mengatakan, bedong bayi dapat menciptakan bayi lebih susah terbangun yang dinilai dapat menambah risiko sindrom kematian seketika pada bayi atau sudden infant death syndrome (SIDS).

Untuk menghindari risiko tersebut, ada sejumlah hal yang urgen diketahui dalam bedong bayi.

Jika bayi kita masih memakai bedong, posisi menidurkan bayi mesti dalam situasi terlentang. Hindari menidurkan dalam posisi tengkurap. Hal ini urgen untuk menghindari SIDS. Beberapa riset menunjukkan, risiko SIDS dan tersedak pada bayi dibedong yang istirahat tengkurap.

Pilih kain atau selimut bedong bayi dari kain yang nyaman, sampai-sampai tidak menciptakan bayi kepanasan. Cek suhu tubuhnya tiap sejumlah jam.
Hindari bedong bayi yang menciptakan wajah bayi tertutup. Disarankan menghindari pun bedong bayi andai tampak menciptakan bayi susah bernapas.

Sebagian bayi merasa tidak kerasan ketika bedong bayi menciptakan tangannya tidak bebas bergerak. Jika demikian, bedong bayi masih dapat dilakukan, melulu saja kain dilipat di bawah ketiak, sampai-sampai tangannya tetap bebas. Sebagian berpengalaman menyarankan, bedong bayi usahakan dimulai saat menyusui supaya tangan bayi bebas bergerak dan bereksplorasi.

Bedong bayi usahakan tidak lagi dipakai ketika bayi mulai belajar berguling, seringkali pada bayi umur dua bulan.

Bedong bayi adalah salah satu teknik untuk menolong menenangkan bayi baru lahir. Meski demikian, kerjakan dengan teknik yang benar guna meminimalkan risiko. Jika perlu, konsultasi dengan dokter spesialis anak tentang perlu atau tidaknya dilaksanakan bedong bayi.

cara bedong bayi bedong bayi bayi